Sejumlah orang melihat lukisan karya Pablo Picasso berjudul ‘Women of Algiers’ di Balai Lelang Christie, New York, Senin (11/5/2015). Lukisan tersebut terjual seharga 179,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,36 triliun. (REUTERS/Darren Ornitz)
ragilsetyawan13.blogspot.com, Jakarta - Baru-baru ini, lukisan karya seniman ternama Pablo picasso terjual dengan harga sangat fantastis. Lukisan dengan judul 'Les femmes d'Alger (Version 'O')' dijual dengan harga US$179 juta atau setara Rp 2,36 triliun (kurs: Rp 13.210 per dolar AS) di rumah lelang Cristie's New York, Amerika Serikat (AS).
Lukisan ini telah memecah rekor penjulan lukisan di rumah lelang tersebut. Sayang, hingga saat ini belum diketahui secara pasti pembeli mahakarya itu. Alhasil, banyak spekulasi pun bermunculan.
Dilansir dari Qatarday, Rabu (3/6/2015), seorang miliarder asal Qatar yang memiliki julukan 'The who bought London' adalah penawar tertinggi lukisan termahal itu. Spekulasi atas identitas muncul dari intensitas pembeli melalui telepon untuk Les femmes d'Alger pada awal bulan ini.
Sumber dari dunia seni mengatakan pada New York Post jika lukisan tersebut dibeli oleh Mantan Perdana Menteri Qatar Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani. Konon, dia mengejar karya seni untuk mengubah emirat yang kaya energi menjadi pusat kebudayaan dunia pada Piala Dunia 2022.
"Tapi Les femmes d'Alger mungkin tidak akan pernah ditampilkan secara terbuka di Qatar untuk menghindari kepekaan Islam karena menggambarkan payudara wanita, meskipun dicat dalam bentuk cubist,"kata laporan tersebut.
Dilansir dari Qatarday, Rabu (3/6/2015), seorang miliarder asal Qatar yang memiliki julukan 'The who bought London' adalah penawar tertinggi lukisan termahal itu. Spekulasi atas identitas muncul dari intensitas pembeli melalui telepon untuk Les femmes d'Alger pada awal bulan ini.
Sumber dari dunia seni mengatakan pada New York Post jika lukisan tersebut dibeli oleh Mantan Perdana Menteri Qatar Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani. Konon, dia mengejar karya seni untuk mengubah emirat yang kaya energi menjadi pusat kebudayaan dunia pada Piala Dunia 2022.
"Tapi Les femmes d'Alger mungkin tidak akan pernah ditampilkan secara terbuka di Qatar untuk menghindari kepekaan Islam karena menggambarkan payudara wanita, meskipun dicat dalam bentuk cubist,"kata laporan tersebut.
Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar